Pengertian, Cara Menghitung, dan Keutamaan Zakat Fitrah
Umat Islam memiliki kewajiban untuk membayarkan zakat. Zakat adalah jumlah harta yang harus dikeluarkan dan diberikan kepada orang yang berhak menerimanya sesuai ketentuan Islam, dan ada banyak jenisnya. Salah satunya adalah zakat fitrah. Lantas, seperti apa pengertian zakat fitrah, hukum, cara menghitung, dan keutamaannya? Simak ulasannya berikut ini!
Pengertian dan Syarat Zakat Fitrah
Karena menjadi rukun Islam yang keempat, zakat fitrah merupakan jenis zakat yang harus dikeluarkan tiap bulan Ramadan atau paling lambat sebelum Idulfitri. Barang yang diberikan untuk zakat fitrah bisa berupa makanan pokok sehari-hari yang dikonsumsi oleh umat Islam.
Alhasil bentuknya pun beragam, mulai dari beras, jagung, sagu, dan lainnya sesuai dengan makanan pokok di suatu daerah. Zakat ini dimaknai sebagai bentuk kepedulian terhadap orang kurang mampu karena pada prinsipnya, zakat fitrah bertujuan untuk memberikan makan pada yang tidak mampu.
Namun, umat Islam juga bisa menyalurkan bantuannya dalam bentuk uang pada pihak penyalur zakat yang tersedia, untuk kemudian disalurkan bagi yang berhak dan membutuhkan.
Menurut Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), terdapat delapan golongan yang dikategorikan berhak dalam menerima zakat fitrah, antara lain:
- Fakir
Fakir adalah pihak yang memiliki kondisi tidak memiliki aset atau simpanan apapun, bahkan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. - Miskin
Miskin didefinisikan sebagai pihak yang memiliki sejumlah aset atau harta, akan tetapi jumlahnya tidak besar bahkan tidak bisa untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. - Pengurus zakat (Amil)
Seperti namanya, amil adalah para pihak yang mengurusi penerimaan, pengelolaan, dan pendistribusian dana zakat. - Mualaf
Mualaf merupakan sebutan bagi pihak yang baru memeluk agama Islam dan masih membutuhkan bantuan dalam menguatkan pemahaman secara agama. - Budak yang merdeka (Riqab)
Riqab berarti merupakan pihak yang menjadi budak atau berada di bawah tawanan pihak lain dan ingin memerdekakan dirinya. - Orang yang berhutang (Gharimin)
Gharimin berarti para pihak yang memiliki utang demi menafkahi kehidupan sehari-hari dan juga dalam membiayai sekelompok pihak dan berada di jalan yang benar sesuai syariat Islam. - Sabilillah
Sabilillah adalah para pihak yang sedang berjuang di jalan Allah SWT. Hal ini bisa dalam bentuk berdakwah, berperang, jihad, selama dilakukan atas nama agama Islam. - Ibnu Sabil
Definisi dari ibnu sabil adalah para pihak yang sedang berada di dalam perjalanan atas nama agama Islam.
Selain beragama Islam, terdapat syarat lain yang membuat seseorang wajib untuk menunaikan zakat fitrah, yaitu merdeka, memiliki harga yang cukup atau mampu, serta telah mencapai waktu wajib zakat.
Cara Menghitung Zakat Fitrah
Menghitung zakat fitrah sebenarnya tidak susah. Sudah ada patokan berapa kilogram beras yang harus dikeluarkan atau berapa Rupiah yang dibayarkan. Di Indonesia sendiri, umumnya menghitung zakat fitrah adalah sebesar 2,5 kilogram beras atau setara 3,5 liter per orang melansir aturan yang ditetapkan oleh BAZNAS. Sementara itu, zakat fitrah juga diizinkan untuk dikeluarkan dalam bentuk uang. Nominalnya setara dengan 1 sha’ gandum, kurma, atau beras.
Di samping itu, cara menghitung zakat fitrah tunai juga dapat disesuaikan dengan harga makanan pokok yang Anda konsumsi sehari-hari. Sebagai contoh, jika beras yang biasa Anda konsumsi setiap hari berharga Rp13.000, maka harga ini disesuaikan untuk 2,5 kilogram. Meskipun begitu, SK Ketua BAZNAS Nomor 7 Tahun 2021 menyatakan bahwa untuk DKI Jakarta dan sekitarnya, standar nilai zakat tunai adalah Rp40.000 per orang.
5 Keutamaan Zakat Fitrah
Bukan tanpa alasan zakat ini diwajibkan untuk umat Islam. Berikut keutamaan zakat fitrah, yaitu:
- Menyempurnakan puasa
Keutamaan zakat fitrah adalah untuk menyempurnakan puasa Ramadan, sebab tak bisa dipungkiri bahwa siapa pun masih bisa melakukan dosa selama puasa, baik yang disengaja maupun tidak. - Dihapuskan kesalahannya
Keutamaan zakat fitrah di bulan Ramadan juga untuk menghapuskan kesalahan dan dosa yang telah diperbuat. Selain dihapuskan kesalahannya, umat Islam pun dibukakan pintu rezekinya dengan jenis zakat ini. - Harta menjadi berkah
Zakat fitrah tidak akan mengurangi kekayaan lantaran mengeluarkan sebagian harta yang dimiliki. Sebaliknya, justru dengan mengeluarkan zakat, harta yang dimiliki oleh akan menjadi lebih berkah dan dijauhkan dari bahaya. - Melatih keikhlasan dan memberikan ketenangan batin
Zakat fitrah melatih Anda untuk belajar ikhlas. Jika dilakukan dengan ikhlas dan tanpa paksaan, maka harta yang dikeluarkan untuk zakat dapat berfungsi sebagai media melatih pribadi menjadi lebih ikhlas. Membayar zakat juga dapat mendatangkan ketenangan hati. - Menjaga kehidupan dari kecemburuan sosial
Zakat fitrah juga memberikan keutamaan berupa menjaga kehidupan dari kecemburuan sosial dan menanamkan rasa toleransi antar sesama.
Jadi, zakat fitrah merupakan kewajiban bagi umat Islam tiap bulan Ramadan. Zakat ini bisa dibayarkan menggunakan makanan pokok daerah setempat atau dengan uang tunai senilai dengan 2,5 kilogram makanan pokok yang biasa dikonsumsi sehari-hari. Tentu, sebagai umat Islam, kehidupan kita harus seimbang antara kebutuhan dunia dan juga akhirat.
Selain mengamalkan rukun Islam berupa zakat, umat Islam juga harus memperhatikan perlindungan diri dan keluarga dengan produk asuransi dengan prinsip syariah dari Prudential Syariah. Untuk informasi lebih lanjut, Anda bisa mengunjungi website resmi, Instagram, dan juga Facebook Prudential Syariah sekarang juga!