Jangan Takut, Kenali Penyebab Kista dan Cara Mencegahnya
Kesehatan merupakan hal yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun terdengar menakutkan, pengetahuan yang memadai mengenai penyebab kista dapat membantu kamu mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Dalam artikel ini, Prudential Syariah akan membahas secara lengkap tentang penyebab kista dan bagaimana cara mencegahnya. Mari pelajari penyebab kista secara lebih mendalam.
Apa Itu Penyakit Kista?
Kista adalah pertumbuhan seperti kantung yang berisi cairan, terbentuk di bawah kulit pada berbagai bagian tubuh seperti leher, wajah, dada, punggung, termasuk alat kelamin dan organ dalam. Ukuran kista dapat bervariasi, mulai dari yang sangat kecil dan tidak terlihat dengan mata telanjang hingga yang cukup besar sehingga dapat menggeser organ di dalam tubuh. Benjolan ini dapat muncul di bawah permukaan kulit atau di dalam jaringan organ tubuh dan dapat terjadi pada remaja sampai lansia.
Kista bukan bagian dari jaringan tubuh yang normal. Kista memiliki membran tersendiri yang berbeda dan terpisah dari jaringan di sekitarnya. Bagian luar kista ini dikenal sebagai dinding kista.
Baca Juga: Cara Meminimalisir Dampak Risiko Penyakit Kritis
Jenis-Jenis Kista
Ada berbagai jenis kista yang dapat muncul, tetapi beberapa jenis kista yang paling sering dialami oleh kebanyakan orang adalah:
1. Kista Ovarium
Kista ovarium adalah benjolan atau kantung berisi cairan yang tumbuh di ovarium atau indung telur. Kista ini terbentuk dalam siklus menstruasi alami wanita dan sering kali merupakan kista fungsional yang biasanya hilang dengan sendirinya tanpa memerlukan pengobatan khusus. Kista fungsional terjadi ketika kantung yang berisi sel telur (kista folikel) tidak melepaskan sel telur atau tidak pecah setelah melepaskan sel telur. Meskipun sebagian besar kista ovarium tidak berbahaya, dalam beberapa kasus, kista bisa tumbuh besar atau pecah, menyebabkan gejala seperti perut bengkak, demam, pingsan, pusing, napas cepat, serta nyeri panggul atau perut yang parah.
2. Kista Epidermoid
Kista epidermoid merupakan benjolan jinak yang bisa tumbuh di bagian bawah kulit. Secara visual, kista epidermoid sering terlihat seperti benjolan kecil yang bulat atau oval. Meskipun umumnya tidak menyebabkan gangguan, tetapi pada beberapa kasus, kista ini dapat mengganggu penampilan, terasa nyeri, atau mengalami infeksi.
3. Kista Payudara
Kista payudara adalah benjolan berisi cairan yang tumbuh di jaringan payudara. Jenis kista ini umumnya jinak, tetapi dalam beberapa kasus, kista payudara dapat menimbulkan rasa nyeri, membesar, dan memerlukan penanganan khusus.
4. Kista Dermoid
Kista dermoid adalah kista jinak yang timbul ditandai dengan pertumbuhan kantung abnormal yang berisi berbagai macam struktur jaringan seperti folikel rambut, kelenjar keringat, gigi, dan jaringan saraf. Kista ini dapat muncul di permukaan kulit atau organ dalam tubuh seperti tulang belakang, otak, rongga sinus, rongga perut, dan indung telur.
5. Kista Ginjal
Kista ginjal adalah kantung berisi cairan yang terbentuk di dalam ginjal. Jenis kista ini dibagi menjadi kista ginjal sederhana dan penyakit ginjal polikistik. Kista ginjal sederhana umumnya jinak dan jarang menimbulkan gejala, tetapi dapat menunjukkan gejala jika tumbuh besar atau terinfeksi. Sementara penyakit ginjal polikistik dapat menyebabkan kerusakan ginjal dengan gejala seperti tekanan darah tinggi, nyeri punggung, dan kencing berdarah.
Selain lima jenis kista di atas, masih ada banyak jenis kista lainnya, termasuk kista ganglion, kista baker, kista bartholin, kista epididimis, kista konjungtiva, kista hemoragik, kista pankreas, kista tiroid, kista mukosa, dan kista pineal. Mengenali jenis kista ini menjadi langkah awal untuk memahami risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat.
Penyebab dan Faktor Risiko Kista
Kista, meskipun umumnya bersifat jinak, dapat dipicu atau diperparah oleh berbagai faktor. Memahami penyebab dan faktor risiko tersebut penting untuk pengenalan dini dan pencegahan.
Penyebab Kista
Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan atau memperparah kista, antara lain:
-
Kondisi genetik
-
Tumor
-
Infeksi
-
Kelainan pada perkembangan embrio
-
Cacat pada sel
-
Kondisi inflamasi kronis
-
Penyumbatan pada saluran pada tubuh
-
Parasit
-
Cedera
Faktor Risiko Kista
Selain kondisi di atas, ada juga beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan kamu terkena kista, yaitu:
-
Riwayat keluarga
-
Proses inflamasi kronis
-
Kelainan pada perkembangan embrio
-
Faktor usia
-
Sindrom ovarium polikistik (pcos) dan endometriosis
-
Penggunaan obat penyubur kandungan
-
Kelainan atau cedera pada organ tubuh
-
Efek samping kemoterapi
Gejala Kista yang Perlu Diwaspadai
Gejala kista sering kali dapat diidentifikasi melalui adanya benjolan yang muncul pada berbagai bagian tubuh, seperti wajah, leher, dada, punggung, kulit kepala, telapak tangan, dan telapak kaki. Meskipun kista memiliki pertumbuhan yang lambat dan umumnya tidak menyebabkan nyeri, ada kondisi tertentu yang perlu diwaspadai, yaitu ketika infeksi.
Tanda kista mengalami infeksi melibatkan beberapa indikator yang dapat dikenali, antara lain:
-
Keluarnya darah atau nanah berbau tidak sedap dari benjolan
-
Kemerahan di kulit sekitar area benjolan
-
Infeksi yang memicu nyeri
-
Kaku atau kesemutan, terutama pada bagian tubuh yang ditumbuhi kista
-
Mual dan muntah
-
Demam
Selain itu, ketika kista mencapai ukuran yang sangat besar, kemungkinan akan terjadi penekanan pada saraf atau pembuluh darah, yang mana memengaruhi area yang sensitif dan bahkan dapat memengaruhi fungsi organ tubuh. Rasa tidak nyaman pada area tertentu juga dapat menjadi indikasi penting untuk memperhatikan kesehatan dan segera berkonsultasi dengan profesional medis guna penanganan yang tepat.
Cara Mencegah dan Mengobati Kista
Dokter dapat melakukan diagnosis kista melalui pemeriksaan fisik terhadap benjolan. Namun, untuk memastikan kondisi tersebut, pemeriksaan lanjutan diperlukan, seperti uji pencitraan atau scanning menggunakan USG, CT scan, atau MRI, terutama jika benjolan tidak terlihat secara langsung, misalnya, kista ovarium.
Uji pencitraan dilakukan untuk melihat isi benjolan dan menentukan apakah benjolan bersifat kanker. Selain itu, biopsi, yaitu pengambilan sampel jaringan untuk pemeriksaan laboratorium, dapat membantu dokter dalam menegakkan diagnosis dan menilai sifat kista.
Kista sering kali dapat menghilang dengan sendirinya tanpa pengobatan khusus. Penggunaan kompres hangat oleh pengidap juga dapat mempercepat proses penyembuhan. Penting untuk diingat bahwa mencoba memecahkan kista secara mandiri dapat menyebabkan risiko infeksi, sehingga sebaiknya dihindari. Jika kista tidak menghilang dengan sendirinya, kunjungi dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Dokter dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk mengobati kista:
-
Pengangkatan Melalui Operasi: Jika aspirasi atau pengeluaran cairan melalui jarum tidak berhasil atau tidak sesuai, dokter dapat merekomendasikan pengangkatan kista melalui prosedur operasi.
-
Menyuntikkan Kortikosteroid: Untuk mengurangi peradangan, dokter dapat menyuntikkan kortikosteroid ke dalam kista. Ini dapat membantu mengurangi gejala dan ukuran kista.
-
Aspirasi Cairan: Dokter dapat melakukan prosedur menusuk kista dengan jarum dan melakukan penyedotan cairan dari dalam kista. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi ukuran kista dan meredakan gejala yang mungkin timbul.
Penting untuk mencari bantuan profesional medis untuk mengonfirmasi diagnosis dan memilih opsi pengobatan yang paling sesuai dengan kondisi kista yang dialami. Perawatan yang tepat waktu dan sesuai dengan rekomendasi dokter dapat membantu mencegah komplikasi dan memastikan pemulihan yang optimal bagi penderita kista.
Kesimpulan
Risiko terhadap suatu penyakit, termasuk kista, tidak memandang usia. Meskipun saat ini kita merasa sehat, tetapi penyakit bisa datang secara mendadak tanpa pemberitahuan. Untuk itu, penting bagi kita untuk mempersiapkan perlindungan kesehatan sejak dini.
Dalam membantumu melindungi kesehatan, Prudential Syariah memperkenalkan PRUSolusi Kondisi Kritis Syariah, sebuah Asuransi Kesehatan Syariah yang memberikan perlindungan komprehensif atas 60 Kondisi Kritis Tahap Akhir, termasuk penyakit kista.
Tidak hanya melindungi dari Kondisi Kritis, asuransi Syariah ini juga menyediakan manfaat perlindungan Meninggal Dunia dan santunan pemulihan jika belum memenuhi Kondisi Kritis tahap akhir. Jangan biarkan risiko ini menjadi beban, lindungi masa depanmu sekarang dengan PRUSolusi Kondisi Kritis Syariah. Hubungi Prudential Syariah untuk berkonsultasi gratis dan dapatkan perlindungan terbaik untuk kehidupan kamu dan keluarga.